Senin, 19 Maret 2012

Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM

BANDA ACEH - Puluhan mahasiswa di Aceh yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Pusat Barisan Muda Mahasiswa Aceh (DPP-BM2A) melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Minggu (18/3).

Massa berangkat dari Hotel Rajawali, Banda Aceh usai mereka mengikuti pelatihan pengkaderan BM2A di hotel tersebut. Massa yang menggunakan sepeda motor tiba di Bundaran Simpang Lima sekitar pukul 15.00 WIB, selain membawa poster dan spanduk berisi penolakan terhadap kenaikan harga BBM, para mahasiswa ini juga secara bergantian berorasi menolak rencana pemerintah pusat itu.

Koordinator aksi, Zulkifli dalam orasinya mengatakan rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM, khususnya bensin dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000 per liter merupakan kebijakan inkostitusional dan bertentangan dengan aspirasi rakyat.

Karena itu, katanya, kebijakan yang rencananya diberlakukan 1 April 2012 harus dilawan oleh semua warga. “Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM menjadi bukti bahwa Presiden SBY tidak pernah mau peduli dengan kondisi rakyatnya. Masyarakat harus bersatu menolak kebijakan tersebut,” teriak Zulfifli.

Menurutnya, jika BBM naik secara otomatis semua harga barang, termasuk harga kebutuhan pokok akan naik sehingga mengakibatkan rakyat menderita. Aksi ini dikawal oleh personel Polresta Banda Aceh, sehingga tidak sampai menimbulkan kemacetan.

Para mahasiswa dan mahasiswi ini berjalan memutari Bundaran Simpang Lima sambil membacakan peryataan sikap menolak kenaikan harga BBM. Aksi serupa, juga dilakukan oleh massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Banda Aceh sehari sebelumnya. Massa BM2A juga menuntut Pemerintah Pusat membatalkan rencana kenaikan harga BBM.

sumber : http://aceh.tribunnews.com/2012/03/19/mahasiswa-tolak-kenaikan-bbm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar